Sunday 23 December 2012

SUCRALOSE


I.     PENDAHULUAN
Sucralose adalah pemanis buatan non-kalori yang terbuat dari gula. Sucralose 600kali lebih manis dari sukrosa , dua kali lebih manis dari sakarin dan 3,3 kali lebih manis dari aspartame. Hal ini dikarenakan panas sucralose stabil. Sucralose adalah satu-satunya pemanis rendah kalori yang terbuat dari gula, yang telah diubah sehingga dapat berubah ketika melewati tubuh dan tidak dapat melakukan metabolisme. Menggantikan tiga kelompok alkohol pada molekul gula dengan tiga atom klor sehingga terbentuk sucralose. Sucralose ditemukan pada tahun 1976 oleh ilmuwan Tate dan Lyle, yang bekerja sama dengan peneliti Leslie Hough dan Shashikant Phadis di Sekolah Ratu Elizabeth ( sekarang bagian dari King College London).
Sucralose ditemukan pada tahun 1976 dan disetujui untuk digunakan dalam 15 kategori makanan dan minuman oleh Administrasi Makanan dan Obat (FDA) pada tahun 1998, antara lain adalah :
·         Campuran kue
·         Permen Karet
·         Manisan dan Lapisan (kue) terbuat dari gula dan putih telur yang dikocok.
·         Lemak dan minyak (salad dressing)
·         Selai
·         Jeli
·         Jus buah
·         Saus manis siap saji dan topping
·         Minuman
·         Kopi dan teh
·         Susu produk
·         Gelatin dan puding
·         Pengganti Gula
·         Roti
·         Sirup
Ini adalah persetujuan awal yang pernah diberikan oleh FDA untuk bahan makanan. FDA menyetujui penggunaan sucrolase sebagai pemanis buatan pada tahun 1999. Sucralose juga telah disetujui untuk digunakan dalam makanan dan minuman di hampir 80 negara termasuk Kanada, Australia dan Meksiko.
Sucralose saat ini digunakan di lebih dari 30 negara dan disetujui FDA pada tahun 1998 sebagai pemanis. Telah diteliti selama lebih dari 20 tahun dan 110 hewan digunakan sebagai bahan uji coba dan penelitian keselamatan manusia telah menyimpulkan bahwa sucralose aman untuk konsumsi semua orang. Karena klorin adalah sesuatu yang kita konsumsi setiap hari yang terkandung dalam air dan makanan lain yang kita konsumsi itu aman. Sehingga sucralose tidak memerlukan label peringatan.
Sucralose diproduksi dari gula melalui proses manufaktur bertingkat. Selama proses ini sejumlah kecil klorin ditambahkan sehingga merubah  struktur molekul gula. Perubahan ini menghasilkan pemanis yang tidak memiliki kalori, namun adalah 600 kali lebih manis daripada gula. Klorin hadir secara alami di banyak makanan dan minuman yang kita makan dan minum setiap hari. Sebagai contoh, selada, jamur, dan garam meja mengandung sejumlah kecil klorin.
Sucralose dapat dikonsumsi oleh orang dewasa, termasuk wanita hamil dan ibu menyusui, dan anak-anak dari segala usia, sebagai bagian dari rencana makan yang sehat.
Keamanan sucralose telah didokumentasikan oleh program evaluasi keselamatan menyeluruh. Lebih dari 100 studi yang dilakukan selama periode 20-tahun telah menunjukkan keselamatan sucralose sebagai pemanis. Studi keamanan dilakukan di bidang kanker, efek genetik, reproduksi dan kesuburan, cacat lahir, imunologi, sistem saraf pusat dan metabolisme. Tidak ada masalah keamanan di daerah-daerah yang diidentifikasi.



II.       STRUKTUR / KOMPOSISI / ISTILAH SUCROLASE
Sucrolase memiliki nama trivial Splenda dan nama IUPAC 1,6-Dichloro-1,6-dideoxy-beta-D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-alpha-D-galactopyranoside, sering disingkat dalam kimia nomenklatur sebagai 1',4,6',-trichlorogalactosucrose atau 4,1’,6’-trichloro-4,1',6'trideoxygalactosucrose.









Molecular Structure C12H19Cl3O8
The Sucralose Molecule.
Note the 3 covalent Carbon-Clorine bonds in red.


Putih = H
Hijau = Cl
Merah = O
Abu-Abu = C



III.   SIFAT – SIFAT SUCRALOSE
Sifat kimia dan fisika
Kelarutan di dalam air 300 g/l (25 °C)
Titik leleh 130 °C (penguraian)
Massa molar 397.63 g/mol
Angka pH 6 - 8 (100 g/l, H2O, 20 °C)
Kepadatan 1.69g/cm3
Titik didih 669.4°C at 760 mmHg
Indeks bias 1.604
Titik nyala 358.7°

IV.    MANFAAT DAN BAHAYA
4.1 Manfaat Sucralose Dalam kehidupan Sehari-hari
Sucralose telah menjadi pilihan populer ketika datang ke pemanis buatan. Banyak makanan yang menggunakan gula dan apabila terlalu banyak dapat menimbulkan masalah kesehatan. Beberapa keuntungan menggunakan sucralose :
1.    Karena tidak memiliki kalori, sucralose aman bagi penderita diabetes dan bagi individu yang ingin membatasi asupan kalori.
2.    Sucralose tidak menyebabkan kerusakan gigi.
3.    Sucralose memiliki panas yang stabil, sehingga dapat digunakan dalam memasak dan pembuatan kue serta dalam pengolahan makanan yang memerlukan suhu tinggi seperti pengalengan.

4.2 Bahaya Penggunaan Sucralose
Sucralose juga dikenal dengan merk dagang “splenda” . Walaupun telah disetujui pemakaiannya oleh FDA pada tahun 1998, dan juga dinyatakan aman untuk konsumsi manusia, ternyata sucralose tidak dibuat dari gula tebu, namun dari bahan kimia. Akibatnya tubuh kita tidak sepenuhnya dapat mencerna sucralose, dan akhirnya masih tersisa sekitar 15% dari sucralose yang kita konsumsi ada dalam tubuh kita. Berdasarkan penelitian, di dalam sucralose terkandung zat klorokarbon, sejenis pestisida seperti DDT, yang terbukti pada hewan uji dapat mengakibatkan pembengkakan pada hati & ginjal, pengapuran di ginjal dan memperkecil kelenjar timus yang berperan dalam system kekebalan tubuh, atrofi folikel getah bening di limpa dan timus, peningkatan berat kotoran, mengurangi tingkat pertumbuhan, penurunan sejumlah sel darah merah, hyperplasia panggul, perpanjangan masa kehamilan, penurunan berat badan janin dan berat plasenta, serta diare. Oleh FDA, pemakaian sucralose dibatasi hanya 0-15mg /kg BB.











DAFTAR PUSTAKA

Anonim.FDA Final Rule for Sucralose.Diambil pada tanggal 31 Desember 2011, dari http://www.cfsan.fda.gov/~lrd/fr980403.html


Campos, M. B. Sucralose: a revolução em adoçantes. Food Ingredients, 17:18-21, 2000

Knight I. The development and applications of sucralose, a new high-intensity sweetener. Can. J. Physiol. Pharmacol., 72(4):435-9, 1994

Ophardt, C. E. Virtual Chembook, Department of Chemistry, Elmhurst, IL., Elmhurst College, 2003

Rodero, A. B.; Rodero, l. S. & Azoubel, R. Toxicity of sucralose in humans: a review. Int. J. Morphol., 27(1):239-244, 2009

Séquin.Sucralose. Diambil pada tanggal 31 Desember 2011, dari http://www.chemie.unibas.ch/~sequin/Sucralose.pdf

Whitmore, A. FDA approves new high-intensity sweeteners sucralose. FDA Talk, 16, 1998

Pengaruh Katalis pada Laju Reaksi


Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah konsentrasi, luas permukaan, temperatur, dan katalis.
Dalam artikel ini yang akan dibahas adalah katalis yang mempengaruhi laju reaksi. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
 Gambar 2.4 Energi pengaktifan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis

Berdasrkan Penggunaannya, katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama, yaitu: katalis homogen dan katalis heterogen.
·      Katalis heterogen (Adsorpsi) adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya. Penggunaan katalis heterogen biasanya pada suhu dan tekanan tinggi. Umumnya katalis heterogen berupa zat padat yang terdiri dari logam atau oksida logam. Keuntungan penggunaan katalis heterogen adalah katalisnya dapat dipisahkan dengan penyaringan dari produk bila reaksi telah selesai. Banyak proses industri yang menggunakan katalis heterogen, sehingga proses dapat berlangsung lebih cepat dan biaya produksi dapat dikurangi. Beberapa logam ada yang dapat mengikat cukup banyak molekul-molekul gas pada permukannya, misalnya Ni, Pt, Pd dan V. Gaya tarik menarik antara atom logam dengan molekul gas dapat memperlemah ikatan kovalen pada molekul gas, dan bahkan dapat memutuskan ikatan itu. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksipereaksi (atau substrat ) untuk sementara terjerap. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi sedemikian lemah sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
·      Katalis homogen (Pembentukan senyawa antara) adalah katalis yang berada dalam fase yang sama. Umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:
A + C → AC (1)
B + AC → AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
A + B + C → AB + C
Salah satu contoh katalis homogen adalah reaksi fase gas antara berelang dioksida (SO2) dan oksigen (O2) untuk menghasilkan belerang trioksida (SO3), yaitu :
2SO2 (g) + O2 (g) → SO3 (g) (1) Lambat dan mempunyai energi pengaktifan tinggi.
Laju reksi tersebut dapat ditingkatkan dengan menambahkan katalis, katalis yang digunakan adalah nitrogen oksida (NO). Reaksi hadirnya NO sebagai katalis adalah sebagai berikut :
2NO (g) + O2 (g) → 2NO2 (g) (2)
NO2 (g) + SO2 (g) → SO3 (g) + NO (g) (3)
Dua reaksi yang lebih cepat menggantikan reaksi yang lebih lambat. NO2 yang terbentuk dalam reaksi (2) merupakan senyawa antara darimana NO dihasilkan kembali dalam reaksi (3).
Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan. Sehingga katalis dapat meningkatkan laju reaksi, sementara katalis itu sendiri tidak mengalami perubahan kimia secara permanen. Cara kerjanya yaitu dengan menempel pada bagian substrat tertentu dan pada akhirnya dapat menurunkan energi pengaktifan dari reaksi, sehingga reaksi berlangsung dengan cepat.

Ada jenis katalis yang lain yaitu katalis enzim. Katalis enzim ini disebut sebagain katalis biologis. Banyak reaksi- reaksi penting yang dikatalisis oleh enzim, misalnya pengubahan karbohidrat atau amilum menjadi glukosa dalam mulut yang dikatalisis oleh enzim ptyalin. Enzim merupakan molekul protein dengan bentuk yang karakteristik yang hanya akan mengijinkan molekul-molekul Pereaksi tertentu berikatan. Reaksi enzimatik ada yang berlangsung secara homogen, Namun ada pula yang berlangsung secara heterogen. Karakteristik enzim adalah pada Kespesifikan dan efisiensinya. Dikatakan spesifik karena reaksi hanya berlangsung pada substrat yang spesifik. misalnya enzim urease spesifik untuk reaksi hidrolisis urea. Efisiensi enzim berkaitan dengan kemampuan enzim meningkatkan laju reaksi berlipat ganda dibandingkan tanpa enzim.

Berdasarkan fungsinya, katalis dibedakan menjadi 2, yaitu :
§   Katalis positif (katalisator) yang berfungsi mempercepat reaksi.
§   katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi.
Berdasarkan cara bereaksinya, katalis dibedakan menjadi 2, yaitu :
§   Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir rekasi terbentuk kembali.
§   Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.
DAFTAR PUSTAKA

Jones, Norton,W. 1969. Textbook of General Chemistry. Abilene, Texas : The C.V. Mosby Company

Keenan. 1989. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga

Widjajanti, Endang. 2005. Makalah pengabdian pada masyarakat : Pengaruh katalisator terhadap Laju reaksi. Yogyakarta : Yogyakarta University Press